Senin, 11 Mei 2009

Buah Berry, Makanan Antitua


Ada enam kelompok makanan yang memiliki kekuatan untuk membantu menghindari kerut-kerut tua di wajah atau penuaan lebih dini. Para periset di AS mengingatkan masyarakat agar memiliki pola makan yang baik sepanjang hari, entah itu makanan kecil atau makanan wajib seperti nasi dan laukpauknya.

Memenuhi piring Anda dengan buah-buahan dan sayur-sayuran dianggap periset sebagai hal penting saat memasuki program diet atau berkeinginan menurunkan berat badan. Masalahnya makanan sejenis itu mengandung rendah kalori, tinggi nutrisi dan mampu membuat perut cepat terasa kenyang.

Tapi riset terbaru menyebutkan makanan tertentu dapat memberi keuntungan mengejutkan seperti mencegah penuaan lebih dini atau kerut-kerut tua pada wajah. Makanan ini disebut 'makanan anti-tua'.

Makanan dimaksud di antaranya buah arbei yang juga potensi sebagai pendorong daya ingat. Buah sejenis berry dikenal kaya zat anti-oksida.

Menurut periset Navindra P. Seeram, asisten guru besar di University of Rhode Island College of Pharmacy di Kingston, AS, kaya zat bermaksud dapat menghambat radikal maupun molekul bebas yang menyebabkan penyebaran kerusakan sel dan berkaitan dengan peradangan kronis.

Tak seperti peradangan, yang terjadi ketika mengalami gangguan otot atau pergelangan kaki, kerusakan sel dapat menjadikan penuaan bersifat persisten atau tetap dan dianggap sebagai akar dari penyakit-penyakit paling kronis seperti kanker, jantung, diabetes, alzheimer (pelupa berat), sendi dan osteoporosis, Bonus kecantikan berry antara lain kaya vitamin C, berpotensi untuk anti-oksida lainnya yang bisa membantu mempertahankan keelastisan kulit, melicinkan kulit sehingga tetap kelihatan muda dengan memerangi radikal bebas perusak kulit.

Sedangkan agar daya lihat mata tetap tajam, banyaklah komsumsi daun-daunan warna hijau gelap yang menjadi sumber utama "lutein dan "zeaxanthin", pigmen tumbuhan yang melindungi mata dari pengaruh berbahaya sinar ultraviolet.

Daun-daunan warna hijau juga kaya vitamin K, nutrisi yang memainkan peran dalam mengurangi gangguan tulang dan mencegah kerapuhan tulang. Lalu apa lagi jenis makanan yang tepat tersebut?

Cobalah makan malam hanya dengan protein. Komponen diet kunci ini menjadi lebih penting saat usia memasuki 40 ketika massa otot mulai menurun hingga 1% dalam satu tahun. Penurunan ini melambankan metabolisme yang membuat lemak bertumpuk sehingga memicu kenaikan berat badan dengan mudah.

Konsekuensi kenaikan berat badan yakni membuat kesehatan berisiko atau dapat menghadapi berbagai penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong kasih komentarnya ya..........!
Makasih^_^